MENGENAL BENTUK – BENTUK PERUSAHAAN
(Drs. Lukman syamsudin,MA,
“Manajemen Keuangan Perusahaan”)
Pembahasan mengenai bentuk-bentuk perusahaan ini dianggap penting
karena manajer keuangan tidak bisa melepaskan diri dari lingkungan atau bentuk perusahaan tempat dia bekerja,
dimana masing-masing bentuk perusahaan mempunyai aturan yang berbeda satu sama
lain terutama dalam hal pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh. Empat
bentuk badan usaha tersebut adalah PERUSAHAAN PERSEORANGAN, PERSEKUTUAN DENGAN
FIRMA, PERSEKUTUAN KOMANDITER DAN PERSEROAN TERBATAS
1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan
adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki oleh perseorangan yang berusaha
untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri.
Modal perusahaan perseorangan berasal dari pemilik sendiri dan
kemampuan perusahaan untuk dapat menarik pinjaman sangat tergantung pada
kemampuan dan nama baik pemilik. Segala keputusan dan tanggung-jawab dalam
menjalankan perusahaan, baik yang berhubungan dengan produksi, pembelanjaan,
pemasaran dll berada di tangan pemilik sendiri.
Kebaikan Perusahaan Perseorangan
- Penerimaan seluruh keuntungan perusahaan:
- Kemudahan dalam pengoperasian, karena selain kecil juga aktivitas-aktivitas yang dilakukan masih sangat terbatas;
- Jumlah pengeluaran untuk biaya organisasi pun tidak terlalu besar;
- Pemilik mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menentukan apa yang akan dilakukan yang dapat memberikan keuntungan yang paling besar baginya;
- Pajak yang rendah;
- Terjaminnya rahasia perusahaan dan peraturan tentang perusahaan perseorangan tidak terlalu banyak.
Kelemahan Perusahaan Perseorangan
- Tanggung-jawab tidak terbatas. Utang perusahaan tidak hanya ditanggung atau dijamin oleh harta perusahaan tetapi juga leh pribadi pemilik;
- Besarnya perusahaan terbatas. Untuk dapat menangani masalah-masalah yang lebih besar maka diperlukan adanta persekutuan dengan orang lain.
- Kelanjutan atau kontinuitas perusahaan sangat terbatas.
2. PERSEKUTUAN DENGAN FIRMA
Persekutuan dengan Firma
adalah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha secara
bersama-sama, dimana nama perusahan biasanya diambil dari nama salah seorang
atau gabungan nama pemilik. Untuk mendirikan sebuah firma diperlukan sebuah
akte resmi atau akte di bawah tangan yang memuat nama perusahaan, besarnya
modal masing-masing peserrta, serta hal-hal lain yang sudah disetujui bersama.
Kebaikan
Persekutuan Dengan Fimra
a.
Kebutuhan modal dapat dipenuhi secara lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan;
b.
Setiap tindakan dapat dipertimbangkan dengan lebih
baik. Tanggung-jawab masing-masing sekutu akan diberikan sepenuhnya kepada
perusahaan karena tindakan sekutu yang satu juga akan mempengaruhi sekutu yang
lain.
Kelemahan
Persekutuan Dengan Firma
a.
Tanggung-jawab dalam persekutuan dengan firma juga
tidak terbatas;
b.
Karena bergabungnya dua orang atau lebih, maka tidak
mustahil akan timbul perselisihan diantara mereka sendiri;
c.
Berakhirnya persekutuan firma dapat terjadi karena
berbagai alas an, yaitu :
·
Kematian
atau failitnya salah seorang sekutu
·
Salah seorang sekutu menarik diri
·
Dibubarkan oleh fihak berwenang
·
Jangka waktu untuk mana persekutuan dengan firma
didirikan telah habis
3. PERSEKUTUAN KOMANDITER
Persekutuan Komanditer
adalah persekutuan yang terdiri dari dua jenis sekutu : Sekutu Komanditer dan
Sekutu Komplementer. Sekutu Kmanditer
hanya menyerahkan modalnya saja ke dalam perusahaan untuk dijalankan
oleh sekutu komplementer. Sekutu Komplementer berkewjiban menjalankan
perusahaan dan bertanggung-jawab sepenuhnya atas berhasil tidaknya perusahan dalam
melaksanakan aktivitasnya.
Kebaikan Persekutuan Komanditer :
- Kebutuhan akan modal dapat mudah dipenuhi
- Pimpinan dapat terdiri dari beberapa orang
- Tanggung-jawab sekutu komanditer pada saat perusahaan mengalami kerugian terbatas pada jumlah modal yang diserahkan saja
Kelemahan Persekutuan Komanditer :
- Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan perusahaan
- Sekutu komplementer mempunyai tangung-jawab yang tidak terbatas, sama seperti sekutu dalam persekutuan dengan firma
4. PERSEROAN TERBATAS
Perseroan Terbatas adalah suatu bentuk perusahaan
di mana modal sendirinya terdiri dari saham-saham.
Tanggung-jawab pemilik (pemegang saham) terbatas hanya sebesar modal yang ditanamkan
di dalam perusahaan.
Yang dimaksud dengan perkataan “Terbatas” pada
Perseroan Terbatas adalah menunjuk kepada terbatasnya tanggung-jawab pemilik
perusahaan (dalam hal perusahaan mengalami kerugian) sebesar modal saham yang
dimilikinya.
Kebaikan Perseroan Terbatas :
a.
Tangung-jawab pemilik dalam keadaan perusahaan
mengalami kerugian terbatas pada jumlah modal saham yang dimilikinya
b.
Lebih mudah mendapatkan modal
c. Kekayaan pemilik dan kekayaan perusahaan
terpisah satu sama lain
d. Pimpinan perusahaan adalah orang yang
dianggap mampu untuk menjalankan perusahaan dengan baik
e. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin,
karena dalam hal ini kelangsungan hidup perusahan tidak akan terpengaruholeh
meninggalnya seorang pemilik, direksi ataupun komisaris
Kelemahan Perseroan Terbatas :
a.
Jumlah pajak yang besar
b.
Biaya organisasi dan biaya pendirian Perusahaan
Terbatas cukup besar
c.
Rahasian perusahaan tidak terjamin
d.
Karena tersebarnya para pemegang saham maka akan sangat
sulit bagi mereka untuk menghadiri rapat umum pemegang saham
e. Peraturan pemerintah cukup banyak, ataupun
kemungkinan kurangnya perhatian daripada karyawan karena merasa tidak menjadi
pemilik perusahaan.
BENTUK
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
1. AKUISISI
Berasal dari ACQUIRE
yaitu memperoleh, mengambil alih.
Ketika perusahaan (ACQUIROR) mengakuisisi perusahaan lain
(ACQUIREE), perusahaan tersebut membuat suatu investasi modal, jika dapat
meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya.
2.
MERGER
Adalah kombinasi dua perusahaan dimana satu perusahaan kehilangan
eksistensinya sebagai satu kesatuan, perusahaan yang bertahan mengambil alih
aktiva dan hutang perusahaan yang digabungkan.
Jenis-jenis Merger :
a. Merger
Horisontal
Mengkombinasikan
dua perusahaan dalam lini usaha yang sama, dengan menghilangkan fasilitas
rangkap dan menawarkan lini produk yang lebih luas dengan harapan total
permintaan akan naik.
b. Merger
Vertikal
Mengkombinasikan
dua perusahaan dan digunakan perusahaan untuk memperluas ke depan yaitu
konsumen akhir atau kebelakang yaitu sumber bahan baku. Merger ini memberikan pengendalian yang lebih besar terhadap distribusi dan
pembeliannya
c. Congeneric
Merger
Merger yang melibatkan dua atau lebih
perusahaan yang bisnisnya tidak berhubungan. Dari segi diversifikasi, merger
ini yang paling memberikan keuntgungan pengurangan risiko bisnis
d. Conglomerate
Merger
Merger antara perusahaan-perusahaan yang
bisnisnya tidak berhubungan.
Dari segi diversifikasi, merger ini yang
paling memberikan keuntungan pengurangan
risiko bisnis.
Dilihat dari proses melakukan merger, merger dikategorikan
menjadi dua :
a. Friendly Merger
·
Terjadi
bila manajemen perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam merger memiliki
keinginan untuk melakukannya.
·
Target
firm ”seek to be acquired’, manajemen suatu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan atau memang bermaksud melepas perusahaannya melakukan pendekatan
kepada perusahaan yang berminat, tujuannya adalah menemukan harga yang baik dan proses yang cepat.
b. Hostile Merger
·
Terjadi
bila pihak manajemen perusahaan yang akan diakuisisi (target firm) menolak
menjual perusahaannya kepada pihak yang bermaksud mengakuisisi (acquiring firm)
Dilihat
dari sudut pandang analisis keuangan, merger dapat dikategorikan :
a. Operating Merger
Terjadi
bila operasi dari dua atau lebih perusahaan yang melakukan merger
dijadikan stau
b. Financial Merger
Terjadi bila setelah merger,
perusahaan-perusahaan yang terlibat merger tetap dipertahankan dan beroperasi
sendiri seperti sebelum terjadi merger.
3. KONSOLIDASI
Adalah kombinasi dua perusahaan, yang
kemudian dibentuk satu perusahaan yang baru.
·
Jika
dua perusahaan memiliki ukuran yang hampir sama berniat bergabung, umumnya
mereka akan memilih konsolidasi
·
Jika
ukurannya berbeda, perusahaan satu (biasanya yang berukuran lebih besar) akan
mengakuisisi perusahaan lain melalui merger
·
Perbedaan
antara merger dan konsolidasi penting dalam hal hukum, teknis analisis yang sama
diterapkan pada keduanya. Pada umumnya orang menggunakan istilah akuisisi
korporat dan merger secara bergantian untuk menunjukkan kombinasi korporasi
secara umum.
Alasan Kombinasi (Merger, Konsolidasi) :
a. Efek Sinergi
·
Operating Economus (Economies of Scale) :
Keekonomisan Operasi Dan Skala
·
Financial Economies
·
Differential Efficiency
·
Increased Market Power
b. Pertimbangan Pajak
c. Perbaikan Manajemen, Insentif probadi
manajemen perusahaan
d. Membeli aktiva dibawah biaya penggantian
(Replacement Cost)
e. Pertumbuhan
f. Situasi Penilaian
g. Diversifikasi
4. TAKE
OVER
Pengambilalihan diantara dua perusahaan
baik secara sukarela maupun terpaksa dengan cara penawaran tender.
5.
TENDER OFFER
Perusahaan
mengajukan penawaran resmi kepada pemegang saham untuk membeli kembali sejumlah
lembar saham dengan harga tertentu.
6. DIVESTITURE
Merupakan
salah satu cara restrukturisasi kepemilikan perusahaan dengan cara pelepasan
diri sebagian atau keseluruhan dari perusahaan yang berjalan (kebalikan dari
merger).
Metode
Divestiture :
a.
Likuidasi perusahaan secara sukarela
b.
Menjual sebagian perusahaan (Partial Sell-off)
c.
Spin-off perusahaan (bentuk pelepasan yang menghasilkan
divisi/unit bisnis menjadi perusahaan yang independent)
d.
Equity carve-out (menjual cabang perusahaan kepada
masyarakat umum)
7.
DEFENSIVE MERGER
Pada
kasus dimana manajemen perusahaan target berusaha menghindari pengambilalihan
perusahaan dari pihak lain, mereka akan melakukan tindakan-tindakan Defensive
Merger, misalnya dengan :
a.
Berusaha menyakinkan pemegang saham bahwa harga yang ditawarkan
terlalu rendah
b. Memunculkan isu tentang monopoli agar
pemerintah melakukan intervensi
c. Membeli kembali sebagian saham perusahaan
(stock repurchase) agar harga saham yang tersisa di bursa meningkat melebihi harga yang
ditawarkan potential acquiring firm
d. Mencari
’white knight’ atau satria putih yaitu calon pembeli lain yang lebih
dapat diterima oleh manajemen perusahaan target untuk berkompetisi dengn
potential acquirer
e. Mencari ’white squire’ atau dayang putih,
yaitu perusahaan yang bersahabat dengan manajemen perusahaan target untuk
membeli sebagian saham perusahaan
f. Menerapkan taktik ’poisson pill’, yaitu
tindakan membuat kondisi perusahaan menjadi kurang menarik untuk diakuisisi
g. Membuat ’golde parachute’ yaitu
aturan-aturan yang mengharuskan adanya pemberian kompensasi besar bagi
manajemen perusahaan jika mereka diganti setelah adanya merger.
8. GOING PRIVAT
Membuat perusahaan public menjadi privat
(pribadi) melalui pembelian saham oleh manajemen saat ini.
9. MANAGEMENT BUYOUTS (MBO)
Suatu
tindakan sebagian kecil pemegang saham, biasanya melibatkan manajemen
perusahaan untuk mengambilalih kepemilikan dengan menggunakan dana yang
diperoleh dari menerbitkan obligasi (berhutang)
10.
LEVERAGE BUYOUTS (LBO)
Pembelian
yang dileverage merupakan perolehan yang terutama dibiayai dengan utang,
pemnbelian dengan tunai bukan dengan saham, menyangkut usaha yang intensif
modal (padat modal).
11.
JOINT VENTURE
Suatu
program kerjasama dimana sebagian dari dua perusahaan bergabung untuk tujuan
tertentu
INVESTMENT
BANKERS
Atau
perusahaan investasi memiliki peran yang penting dalam proses merger
perusahaan, fungsinya :
a.
Membantu menyusun rencana merger
b.
Membantu target firm menyusun rencana defensive merger
c.
Membantu menghitung nilai target firm
d.
Membantu pendanaan merger
e. Melakukan spekulasi pada saham-saham
potential target firm
PERLAKUAN TERHADAP INCOME
PERUSAHAAN
Income yang dibicarakan adalah
Income dari perusahaan yang berbentuk PT. Dengan topik-topik : Depresiasi, Cash
Flows, Bunga serta Deviden.
1.
DEPRESIASI
Depresiasi
(Penyusutan) adalah merupakan salah satu komponen biaya tetap yang timbul
karena digunakannya aktiva tetap, dimana biaya ini dapat dikurangkan dari
revenue/penghasilan.
Biasanya
suatu perusahaan menggunakan dua metode depresiasi, yang satu dimaksudkan untuk laporan keuangan terhadap pemilik
perusahaan sedangkan yang satunya lagi digunakan untuk laporan ke kantor pajak.
Metode
Depresiasi :
a.
The Stright-line Method
b.
The Double Declining
c.
The Sum-of-the years digit method
Depresiasi
dan Cash Flows
Untuk
mengetahui berapa cash flows yang
diterima oleh perusahaan, maka harus diadakan penyesuaian (adjustment) terhadap
laporan laba rugi (income statement) yang sudah
dibuat yaitu dengan jalan menambahkan kembali biaya (expenses) yang
tidak memerlukan pengeluaran uang kas (noncash charges).
Noncash
Charges adalah expenses yang dapat dikurangkan dari revenue/penghasilan tetapi tidak
memerlukan pengeluaran uang kas. Macamnya : Depresiasi, Amortisasi dan Deplesi.
Perhitungan
Cash Flows dapat dilakukan dengan persamaaan :
Cash Flows = Net profit after
tax + Noncash charges
Contoh : Persamaan 1
Earning after taxes Rp. 12.000,00
Plus : Depresiasi Rp. 5.000,00
---------------------
Cash Flow Rp. 17.000,00
Tabel 1
Laporan
Laba-Rugi
Perusahaan
Dito-Resha
Per 31 Desember
2000
Sales
|
Rp. 100.000,00
|
Less : Return & Allowances
|
Rp. 5.000,00
|
Net sales
|
Rp. 95.000,00
|
Less : cost of good sold
|
Rp. 45.000,00
|
Gross Profit
|
Rp. 50.000,00
|
Less : Depreciation
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 45.000,00
|
|
Less : General & Adm Expenses
|
Rp. 20.000,00
|
Earning before interest and taxes (EBIT)
|
Rp. 25.000,00
|
Less : interest expenses
|
Rp. 5.000,00
|
Earning before taxes
|
Rp. 20.000,00
|
Less : Taxes 40 %
|
Rp. 8.000,00
|
Earning (net profit) after taxes (EAT)
|
Rp. 12.000,00
|
Tabel 2
Laporan
Laba-Rugi
Perusahaan
Dito-Resha, 31 Desember 2000
Yang dibuat
atas dasar Cash Flow
Sales
|
Rp. 100.000,00
|
Less : Return & Allowances
|
Rp. 5.000,00
|
Net sales
|
Rp. 95.000,00
|
Less : cost of good sold
|
Rp. 45.000,00
|
Gross Profit
|
Rp. 50.000,00
|
Less : General & Adm Expenses
|
Rp. 20.000,00
|
Earning before interest and taxes (EBIT)
|
Rp. 30.000,00
|
Less : interest expenses
|
Rp. 5.000,00
|
Earning before taxes (EBT)
|
Rp. 25.000,00
|
Less : Taxes 40 %
(Rp. 20.000 x 40%) *
|
Rp. 8.000,00
|
Cash Flows
|
Rp. 17.000,00
|
* perhitungan pajak didasarkan atas jumlah sesudah dikurangi depresiasi
Metode
Depresiasi
Contoh :
Perusahaan
Dito-Resha, membeli sebuah mesin seharga Rp. 27.000,00 dengan umur ekonomis 5
tahun Dan diperkirakan pada akhir tahun kelima masih akan mempunyai nilai residu
sebesar Rp. 2.000,00
a.
The stright line method (Metode garis lurus)
Jumlah depresiasi dengan menggunakan metode
straight line ini dapat dihitung dengan jalan membagi ‘depresiasi value’
(jumlah investasi dikurangi dengan nilai residu) dari suatu aktiva dengan umur
ekonomisnya shg dg menggunakan metode ini jumlah depresiasi setiiap tahunnya
adalah sama.
Depreciable value Rp. 27.000,00 – Rp. 2.000,00
---------------------- = ------------------------------------- =
Rp. 5.000,00 per tahun
Life 5
b.
The double declining balance method
Tingkat depresiasi yg digunakan did lm metode
ini adalah sama dengan tingkat yg digunakan dlm metode straight line dikalikan
dengan dua. Dengan menggunakan metode
ini maka jumlah yg digunakan sbg dasar perhitungan depresiasi adalah
keseluruhan nilai investasi, jadi bukan
nilai investasi dikurangi dengan nilai residu, Dan biasanya jumlah depresiasi
pada tahun terakhir akan sama dengan nilai buku pada awal tahun terakhir dikurangi
dengan jumlah residu.
Kalau dalam contoh perhitungan metode
straight line diatas diketahui bahwa tingkat depresiasi adalah 1/5 atau 20%,
maka dlm metode double declining balance tingkat depresiasinya adalah 2 x 1/5 =
2/5 atau 40 %
Tabel 3
Perhitungan
jumlah Depresiasi dengan metode Double Declining Balance
Tahun
|
Nilai Buku pada awal tahun
(1)
|
Tingkat Depresiasi
(2)
|
Jumlah Depresiasi
(1) x (2)
(3)
|
Nilai buku pada akhir tahun
(1) – (3)
(4)
|
1
|
Rp. 27.000,00
|
2/5
|
Rp. 10.800,00
|
Rp. 16.200,00
|
2
|
Rp. 16.200,00
|
2/5
|
Rp. 6.480.00
|
Rp. 9.720,00
|
3
|
Rp. 9.720,00
|
2/5
|
Rp. 3.888,00
|
Rp. 5.832,00
|
4
|
Rp. 5.832,00
|
2/5
|
Rp. 2.333,00
|
Rp. 3.499,00
|
5.
|
Rp. 3,499,00
|
2/5
|
Rp. 1.499,00
|
Rp. 2.000,00
|
Total
jumlah depresiasi selama 5 tahun Rp.
25.000,00
c.
The sum of the years digits method
Dengan
menggunakan metode ini maka keseluruhan bilangan umur dari suatu aktiva harus
dijumlah. Jika ’n’ adalah umur ekonomis dari suatu aktiva dan ’S’adalah jumlah
keseluruhan bilangan umur teknis dari aktiva tsb maka jumlah depresiasi pada tahun
pertama adalah n/S, pada tahun kedua (n-1)/5 dst., dikalikan dg depreciable
value.
Dalam contoh
diatas dimana umur ekonomis aktiva adalah 5 tahun maka jumlah keseluruhan
bilangan S, adalah 5+4+3+2+1 = 15, atau dapat pula dicari dengan rumus :
n(n-1) 5 (6)
S = --------- S = ---------- = 15
2 2
Tabel 4
Perhitungan
Jumlah Depresiasi
Dengan
Menggunakan Metode The Sum of The Year Digits
Tahun
|
Tingkat
Depresiasi
(1)
|
Depreciable
Value
(2)
|
Jumlah
Depresiasi
(1) x (2)
(3)
|
1
|
5/15
|
Rp. 25.000,00
|
Rp. 8.333.00
|
2
|
4/15
|
Rp. 25.000,00
|
Rp. 6.667,00
|
3
|
3/15
|
Rp. 25.000,00
|
Rp. 5.000,00
|
4
|
2/15
|
Rp. 25.000,00
|
Rp. 3.333,00
|
5
|
1/15
|
Rp. 25.000,00
|
Rp. 1.667,00
|
Total
|
Rp. 25.000,00
|
Tabel 5
Net Income
After Taxes (Laba Bersih Sesudah Pajak)
Dengan
Menggunakan Metode Depresiasi yang Berbeda-beda
Tahun
|
Stright Line
Method
|
Double
Declining Balance Method
|
Sum of the
years digits method
|
1
|
Rp. 12.000,00
|
Rp. 8.520,00
|
Rp. 10.000,00
|
2
|
Rp. 12.000,00
|
Rp. 11.112,00
|
Rp. 11.000,00
|
3
|
Rp. 12.000,00
|
Rp. 12.667,00
|
Rp. 12.000,00
|
4
|
Rp. 12.000,00
|
Rp. 13.601,00
|
Rp. 13.000,00
|
5
|
Rp. 12.000,00
|
Rp. 14.100,00
|
Rp. 14.000,00
|
Total
|
Rp. 60.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
Tabel 6
Cash Flows yang
Diterima Perusahaan Dito-Resha
Dengan
Menggunakan Metode Depresiasi yang Berbeda-beda
Tahun
|
Stright Line
Method
|
Double
Declining Balance Method
|
Sum of the
years digits method
|
1
|
Rp. 17.000,00
|
Rp. 19.320,00
|
Rp. 18.333,00
|
2
|
Rp. 17.000,00
|
Rp. 17.592,00
|
Rp. 17.667,00
|
3
|
Rp. 17.000,00
|
Rp. 16.555,00
|
Rp. 17.000,00
|
4
|
Rp. 17.000,00
|
Rp. 16.934,00
|
Rp. 16.333,00
|
5
|
Rp. 17.000,00
|
Rp. 15.599,00
|
Rp. 15.667,00
|
Total
|
Rp. 85.000,00
|
Rp. 85.000,00
|
Rp. 85.000,00
|
12.
BUNGA Dan DEVIDEN
Di dalam Laporan Laba Rugi, bunga ditampakkan
sebagai biaya yang menggambarkan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan
kepada para kreditor atas uang yang dipinjamnya sehingga dapat mengurangi
jumlah pajak, sedangkan pembayaran pinjaman pokok bukanlah merupakan biaya yang
dapat mengurangi jumlah pajak tetapi hanya sebagai pengeluaran dan tidak
diperlihatkan di dalam laporan laba-rugi
Deviden merupakan distribusi dari income yang
diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham. Pembayaran deviden ini sendiri
bukanlah merupakan biaya yang dapat digunakan untuk mengurangi pajak, Dan
pembayaran ini merupakan pengeluaran bagi perusahaan dimana bunga merupakan
pembayaran yang sifatnya sementara atas uang yang dipinjam, sedangkan deviden
merupakan suatu pembayaran yang sifatnya permanent atas modal yang diserahkan
oleh pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Tabel 7
Bentuk Umum
Laporan Laba-Rugi Perusahaan
Sales
Less : Cost of good sold
|
Penjualan
Dikurangi : harga pokok barang yang dijual
|
Gross Profit
Less : Operating Expenses
|
Laba kotor
Dikurangi : Biaya-biaya operasi
|
Operating Profit
Less : Interest Expenses
|
Laba Operasi
Dikurangi : Beban Tenaga
|
Net profit before taxes
Less : Taxes
|
Laba bersih sebelum pajak
Dikurangi : Pajak
|
Net profit after taxes
Less : Preferred dividend
|
Laba bersih setelah pajak
Dikurangi : Deviden saham preferren
|
Earning available for commonstockholders
equity
Less : Common stock deviden
|
Laba yang tersedia bagi para pemegang saham
biasa
Dikurangi : Deviden saham biasa
|
Total
retained earning
|
Laba
yang ditahan
|
No comments:
Post a Comment